SEMARANG-Dokkes Polda Jawa Tengah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap lima ribu lebih calon polisi, dari jenjang bintara sampai taruna Akademi Kepolisian. Tes kesehatan tahap pertama dilakukan, guna melihat dan menilai fisik calon anggota polisi sebelum menempuh tahap tes berikutnya.
Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Summy Hastry mengatakan pemeriksaan kesehatan tahap pertama untuk penerimaan bintara sampai taruna Akpol sudah dilaksanakan dalam waktu sebulan, termasuk melakukan tes kesehatan khusus bagi calon polisi anggota Brimob. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/5).
Hastry menjelaskan dalam pemeriksaan kesehatan di tahap pertama dan nantinya ke tahap kedua dituntut untuk memegang komitmen bersih, transparansi dan akuntabel serta humanis. Sehingga, semua tahapan tes kesehatan terpantau sistem dan semua peserta juga bisa mengetahui hasil tesnya dinyatakan lulus atau tidak lulus.
Menurutnya, setiap calon anggota polisi yang mengikuti tahapan selesksi harus benar-benar dinyatakan memenuhi syarat kesehatan berlaku.
“Saya selalu mengimbau sebelum tes itu, kalau bisa ya maksimal tiga bulan sebelumnya melakukan check up di RS Bhayangkara. Karena kan tahu prosedurnya dan apa saja yang diperiksa, di RS Bhayangkara karena rumah sakit polisi jadi mengerti yang diperiksa apa saja. Karena kita punya sistem punya SOP kesehatan jadi polisi, sama di seluruh Indonesia, ” kata Hastry.
Lebih lanjut Hastry menjelaskan, pada tahap tes kesehatan berikutnya akan diperiksa seluruh organ dalam dan juga darah. Sehingga, para calon polisi yang mengikuti seleksi harus betul-betul memersiapkan diri saat melalui berbagai tahapan.
“Jadi, persiapkan diri dan kesehatan saat mendaftar jadi polisi, ” jelasnya.
Diketahui, tahun ini kuota untuk bintara Polri sebanyak 9.284 orang dan kuota taruna Akpol sebanyak 175 orang.